Tuesday, May 22, 2007

First Journey to the other side I

Tak terbayangkan saat aku harus berpamitan kepada keluargaku,istriku,anakku dan ibuku yang bersedia mengantar diriku di Bandara Juanda. Istriku menangis, kudekap dia dalam-dalam sambil ku elus-elus rambutnya sambil kuucapkan 'sabar ya yang,semoga aku disana selamat dan sukses,doakan aja diriku', istriku hanya menjawab dengan anggukan kepala karena masih saja menangis. Ibuku yang juga kulihat menangis,kudekap erat-erat sambil kuucapkan 'bu, doakan aja anakmu ini,semoga bisa membuat ibu dan bapak yang sudah tiada bangga terhadap anakmu ini'. Ibuku tersenyum dan mengangguk.

Sesaat kemudian aku rangkul satu persatu anakku, sari si kecil,kudekap dalam-dalam,tidak terasa air mata ini keluar dari mataku. Yang kurasakan hanya rasa kasih dan sayangku kepadanya. My son,Bagus,kukecup dirinya, dia hanya diam membisu. Bapak sayang kalian berdua nak,semoga bapakmu ini bisa memberikan yang terbaik bagi dirimu maupun ibumu.

Sesaat kemudian akupun harus masuk ke dalam bandara,aku lambaikan tanganku,sambil masih saja diriku mengusap mataku yang basah. 'Ya Allah, semoga pengorbanan istri dan anakku yang rela kutinggalkan, Engkau berikan balasan yang terbaik bagi mereka'.

Saat kumenunggu di dalam gate pemberangkatan menuju jakarta, masih saja istriku menelpon diriku,mengingatkan diriku beberapa hal.

Tiada dalam hati ini hilang,selain rasa berat dan dalam meninggalkan keluargaku dalam kurun waktu yang lama. Kutatap Surabaya, kota kelahiranku, kota tempat aku sekolah, kota tempat aku bertemu istriku, tempat aku membangun keluarga pertama kali, kota dimana ku temukan Guruku yang kusayang dan kuhormati. Semoga diriku tidak perlu lama-lama meninggalkan kota tercinta ini.

No comments: